Jumat, 24 Juni 2011

Ada Anak Gadis Bertanya pada Ibunya...

Seorang anak gadis berangkat remaja.. Bertanya pada ibunya:
"Ibu...terangkan padaku tentang hakekat seorang wanita...??"

Sang ibu terkejut mendengar anaknya bertanya tentang hal yang tidak ringan bobotnya.. Namun sangat penting bagi anaknya yang berangkat dewasa...
Dengan perlahan sang ibu menjawab:
"Pertanyaanmu tidak ringan jawabannya... Wanita itu..lembut tutur sapanya.. Sopan budi pekertinya.. Rajin menggali ilmu, tekun bekerja.. Prilaku setara dalam apapun karya.. Lincah dan dinamis geraknya.. dan tidak minder karena jenis kelaminnya.. Ruang geraknya leluasa.. Bahkan takkan tertandingi dia.. Dalam keikhlasan pengorbanannya melahirkan anak menyabung nyawa.. Membesarkan anak hingga habis waktunya...
Jika dia brumah tangga, dia partner setia suaminya.. Sabar mendidik anak-anaknya.. Menyemai benih iman, kesejukan taqwa..
Kalau dia bekerja, dia pandai membagi waktunya.. Ramah dan erat dengan mertua, ipar dan keluarga.. Serta baik hubungan dengan tetangga dan ikut membantu masyarakat..."

Demikian jawab ibunya... Kening sang gadis remaja tampak ada kerutnya, sinar tak puas terbayang pada matanya... Terdengar berikut ini kalimatnya:
"Ahh...mama.... Yang baru mama katakan ini.. Kok indah gambarannya,, dalam kenyataan lain lagi rasanya..."

Menjawab lagi ibunya:
"Memang Nak... Yang mama sebutkan tadi adalah bentuk idealnya, yang tidak mudah mencapainya.. Karena masalah ini memang tidak sederhana..."

"Mama..mama... Mama bilang tadi wanita harus lembut dalam bertutur sapa.. Tapi dalam kenyataannya.. Banyak perempuan judes dan suka mengomel saja, suka bergunjing bergosip memperkarakan sesama... Misalnya tante, adik mama itu.. Hari ini ngomongnya begini-begini di depan kita.. Minggu depan ngomongnya begitu-begitu di belakang kita..."

"Ya..ya..Nak... Iya... Itulah salah satu kelemahan wanita.. Mungkin malahan kelemahan yang utama.. Sukar menahan kata-kata tak berguna, sering lupa menjaga perasaan orang lain.. Bagi mama sendiri, ini cobaan sangat beratnya... Kalau sudah ketemu sesama teman arisan atau kawan dulu di SMA.. Kami bertanding siapa yang punya lidah paling berbisa.. Yang paling top adalah skandal demi skandal yang dianalisa.. Kemudian apa saja yang berkaitan dengan aib keluarganya..."

"Mah..mama... Jadi mama ikut-ikutan juga? Mama bergunjing bergosip pula? Mama mengunyah-ngunyah daging saudara sendiri juga?"

Dengan malu sang ibu menjawab anaknya:
"Anakku sayang... Mama tadi sudah katakan.. Yang paling berat kelemahan seorang perempuan adalah menjaga lidahnya, menjaga perkataan.. Ketika berkumpul-kumpul, apakah pengajian apalagi arisan.. Sering kita, kaum perempuan ini tak tahan pameran harta.. Memperagakan berlian di leher dan pergelangan tangan.. Menyebut merk mobil dan perjalanan liburan.. Bercerita tentang anak-anak yang sekolah di sekolah elite dan mahal... Itu akan menusuk perasaan kawan-kawan yang tak berpunya... Tapii..beginilah anakku sayang... Lebih baik mama sekarang berterus-terang.. Kamu lebih baik tahu dari sekarang.. Kamu akan jadi dewasa, kamu akhirnya akan tahu juga..."

"Mah..mama... Jadi dalam hal ini, fungsi sholat itu di mana? Yang katanya mencegah hal yang keji dan munkar itu? Mama rajin pergi ke pengajian, mama umroh, mama sholat.. Tapi sholat ternyata tidak mampu mencegah mama bergunjing dan bergosip.. Itu kan sama dengan mengunyah-ngunyah daging saudara sendiri.. Bagaimana itu, Mah.. Bagaimana..???"

"Anakku sayang... Mama koreksi sedikit ucapanmu tadi itu tentang fungsi sholat.. Jangan katakan sholat ternyata tidak mampu mencegah mama bergunjing dan bergosip.. Jangan katakan begitu..!! Yang tepat adalah.. Sholat yang tidak mampu itu... Jadi..mama belum betul melaksanakan sholat mama itu.. Mama belum khusyu' melaksanakan sholat mama itu.. Kalau mama sudah sungguh-sungguh betul... Pasti mama akan tutup mulut ketika kawan-kawan mama bergosip.. Pasti mama akan tutup telinga ketika kawan-kawan mama bergunjing.. Tidak tertarik lagi mengikuti kebiasaan tidak terpuji itu..."

"Mah..mama... Terima kasih atas keterus terangan mama.. Inilah nasihat yang sungguh sangat berharga.. Mah..aku akan selalu mengingatnya.. Sekarang..aku sudah mendapat bekal amat mahalnya.. Tentang apa yang kelak akan aku hadapi sebagai seorang perempuan ketika nanti mendewasa dengan kekuatan serta kelemahannya.. Dan keterus terangan mama sangat mengharukan aku.. Terima kasih Mah... Terima kasih Mama..."
:) i Luv U m0m... :)
--*e_c*--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar..